Analisis Kritis atas Peran Instagram dalam Representasi Pariwisata dan Konstruksi Identitas Budaya:
Studi Kasus Pada Makam Raja Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.62771/pk.v2i2.29Kata Kunci:
Media sosial, instagram, representasi pariwisata, identitas budaya, fenomenologi kritisAbstrak
Media sosial, khususnya Instagram, telah menjadi alat utama dalam membentuk representasi wisata dan konstruksi identitas budaya. Penelitian ini menganalisis bagaimana Makam Raja-Raja Mataram di Yogyakarta direpresentasikan dalam Instagram @kratonjogja dan dampaknya terhadap pemaknaan wisatawan. Dengan pendekatan fenomenologi kritis, penelitian ini mengemukakan bahwa Instagram tidak hanya berperan sebagai media promosi, tetapi juga sebagai instrumen dominasi simbolik yang mengestetisasi dan mengkomodifikasi situs budaya. Melalui analisis konten digital, wawancara mendalam, dan observasi partisipatif, studi ini mengungkap bahwa pengalaman wisatawan telah dimediasi oleh ekspektasi digital, mengarah pada reduksi nilai historis dan spiritual situs tersebut. Oleh karena itu, diperlukan strategi pengelolaan pariwisata yang lebih kritis agar keseimbangan antara pelestarian budaya dan promosi wisata dapat terjaga.
Referensi
Austriana, I. (2005). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Daerah dari Sektor Pariwisata. Semarang: Universitas Diponegoro.
Baudrillard, J. (1994). Simulacra and Simulation. University of Michigan Press.
Bourdieu, P. (1991). Language and Symbolic Power. Harvard University Press.
Boyd, D. M., & Ellison, N. B. (2007). Social Network Sites: Definition, History, and Scholarship. Journal of computer‐mediated Communication, 13(1), 210-230. https://doi.org/10.1111/j.1083-6101.2007.00393.x
Couldry, N. (2012). Media, Society, World: Social Theory and Digital Media Practice. Polity Press.
Ghafur, M.I, & Khalifah, T. (2024). Peran Kharisma Sultan Agung dalam Keberlanjutan Tradisi Nguras Enceh di Makam Imogiri. Journal Religion and Social Transformation. 2(1). 33-44.
Guenther, L. (2013). Solitary Confinement: Social Death and Its Afterlives. University of Minnesota Press.
Junaida, E. (2019). Pengaruh Daya Tarik Wisata dan Word Of Mouth terhadap Keputusan Wisata Berkunjung ke Taman Hutan Kota di Kota Langsa. Jurnal Samudra Ekonomi Dan Bisnis, 10(2), 146-155. https://doi.org/10.33059/jseb.v10i2.1317
Kertamukti, R. (2015). Instagram dan Pembentukan Citra (Studi Kualitatif Komunikasi Visual dalam Pembentukan Personal Karakter Account Instagram@ basukibtp). Jurnal Komunikasi Profetik, 8(1), 57-66. https://ejournal.uin-suka.ac.id/isoshum/profetik/article/view/1101
Kiráľová, A., & Pavlíčeka, A. (2015). Development of Social Media Strategies in Tourism Destination. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 175, 358-366. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.01.1211
Maryani, E. (2012). Strategi Pengembangan Destinasi Wisata di Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.
Melchior-Bonnet, S. (2001). The Mirror: A History. Routledge.
Mitchell, J. (2017). Instagram Marketing for Beginners: How to make 10,000$ per month. Lizard Publishing via PublishDrive.
Pamungkas, B., Warto, W., & Mugijatna, M. (2019). NEGOTIATION BETWEEN STAKEHOLDERS OF COMMODIFICATION: Roles and Impacts as Stakeholders in Tebing Breksi Prambanan. 21(1), 111–120. https://doi.org/10.25077/JANTRO.V21.N1.P111-120.2019
Prakoso, F. A. (2022). Analisis Word of Mouth, Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Mengunjungi Taman Margasatwa Ragunan dan Dampaknya terhadap Kepuasan Wisatawan. Jurnal Ilmu Manajemen Sosial Humaniora (JIMSH), 4(1), 32-41.
Putri, E. A. S. (2013). Aplikasi Instagram Sebagai Media Komunikasi Pemasaran Online Shop (Studi Deskriptif Kualitatif Aplikasi Instagram Sebagai Media Komunikasi Pemasaran Online Shop).[Skripsi]. Surabaya (ID): Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Diunduh pada tanggal 5 Februari 2025. Diunduh pada: http://eprints.upnjatim.ac.id/5020/1/file1.pdf
Putri, N. W. E., & Pratyaksa, I. G. T. (2022). Analisis Isi Pesan Pro-Kontra Pengguna Instagram terhadap Berita Hak Merek Citayam Fashion Week. Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(2), 143-150. https://doi.org/10.37715/calathu.v4i2.3126
Sinuhaji, Z. W., & Sazali, H. (2024). Cultural Hegemony of the Karo People in Building Tourism Brands on Instagram. JKOMDIS : Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Media Sosial. https://doi.org/10.47233/jkomdis.v4i2.1909
Ulanovich, A. (2024). Aestheticization as a macro-process of social and cultural reconstruction of modern society. Л.Н. Гумилев Атындағы Еуразия Ұлттық Университетінің Хабаршысы, 149(4), 257–279. https://doi.org/10.32523/2616-7255-2024-149-4-257-279
Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan
Urry, J. (2002). The Tourist Gaze. London: SAGE.
Weiss, M., Loock, C. M., Staake, T., Mattern, F., & Fleisch, E. (2012). Evaluating Mobile Phones as Energy Consumption Feedback Devices. In Mobile and Ubiquitous Systems: Computing, Networking, and Services: 7th International ICST Conference, MobiQuitous 2010, Sydeny, Australia, December 6-9, 2010, Revised Selected Papers 7 (pp. 63-77). Springer Berlin Heidelberg. http://dx.doi.org/10.1007/978-3-642-29154-8-6
Yogyakarta, D. P. D. I. (2019). Statistik kepariwisataan 2019. Yogyakarta: Dinas Pariwisata DIY.
Yuliani & Suharto. 2021. Pengaruh Electronic Word of Mouth (E-Wom) dan Daya Tarik Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan di Pinus Pengger Kabupaten Bantul. Media Wisata. 19(1). 42-56.
Zaenuri, M. (2012). Perencanaan Strategis Kepariwisataan Daerah Konsep dan Aplikasi. Yogjakarta: e-Gov Publishing.
Zarrella, D. (2010). The Social Media Marketing Book. O'Reilly Media.
						



1.png)